You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Trirenggo
Kalurahan Trirenggo

Kap Bantul, Kab. Bantul, Provinsi Di Yogyakarta

Semangat Nyawiji Untuk Maju | Kantor Kalurahan Trirenggo membuka pelayanan publik pada hari Senin - Jumat pukul 08.00 - 13:30 WIB (Istirahat 11.30-12.30) Sabtu/Minggu/Tanggal merah : Libur

Petani Bantul Coba Budidaya Kedelai Jepang

Administrator 04 Februari 2020 Dibaca 62 Kali

BANTUL, KRJOGJA.com - Upaya peningkatan kesejahteraan petani terus ditempuh dengan melakukan budidaya produk pertanian bernilai ekonomis tinggi. Selain bertumpu pada komoditas padi dan juga sayur mayur, petani di Kabupaten Bantul diedukasi untuk memilih varietas lain yang jauh lebih menguntungkan. 

Hal ini seperti yang dilakukan Koperasi Gemah Ripah Damandiri Desa Trirenggo Kecamatan Bantul  Kabupaten Bantul.

"Sebagai pilot project saat ini kami sudah mengembangkan sekitar 1 hektare lahan kedelai Jepang (Ida Mame) yang pertengahan  Bulan Februari mendatang sudah panen," ujar Ketua Program  Budidaya Kedelai Jepang (Ida Mame), H Ambyah  temuai di Bulak Gandekan Bantul, Kamis (30/1). 

Ambyah  mengatakan, selain lahan yang sudah siap panen. Sekarang kini tengah dikembangkan lahan baru di daerah Code. Dijelaskan,  dengan varietas kedelai Jepang ini sebenarnya sebuah langkah nyata untuk memberikan kesejahteraan bagi petani. Karena tidak bisa petani selamanya akan bertumpu pada padi. 

"Kedelai ini jenisnya  kedelai sayur, tidak seperti kedelai -kedelai kebanyakan untuk bahan baku tempe atau pun tahu," ujaranya. 

Dilihat dari aspek umur,  masa tanam hingga panen butuh waktu antara 65 hingga 70 hari. Selain itu, kedelai Jepang  justru lebih banyak membutuhkan air. Dalam artian untuk menghasilkan produksi banyak tanam membutuhkan banyak air dilahan. "Petani selain  fokus pada komoditas padi. Juga  bisa melihat potensi lainnya salah satunya mengembangkan kedelai Jepang ini yang secara ekonomis lebih menguntungkan," ujarnya.  

Ambyah mengungkapkan, meski masa panen masih pertengahan bulan depan, tetapi sudah ada pembeli sanggup membayar Rp 7.500,/kg. Padahal dengan hitungan minimal, satu meter bisa menghasilkan 1 kg kedelai. Sedang kebutuhan bibit untuk  1.000 meter butuh  8 kg. (Roy)

 

Sumber : https://www.krjogja.com/web/news/read/120893/Petani_Bantul_Coba_Budidaya_Kedelai_Jepang

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan Kalurahan
Rp 5.514.339.617,50 Rp 5.816.903.876,00
94.8%
Belanja Kalurahan
Rp 3.576.724.470,57 Rp 6.198.274.141,66
57.71%
Pembiayaan Kalurahan
Rp 381.370.265,66 Rp 381.370.265,66
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Aset Desa
Rp 273.623.712,50 Rp 309.870.259,00
88.3%
Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Rp 13.429.177,00 Rp 12.000.000,00
111.91%
Dana Desa
Rp 1.656.241.000,00 Rp 1.656.241.000,00
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi Kalurahan
Rp 526.379.617,00 Rp 526.379.617,00
100%
Alokasi Dana Desa
Rp 1.347.666.111,00 Rp 1.615.413.000,00
83.43%
Bantuan Keuangan Provinsi Kalurahan
Rp 175.000.000,00 Rp 175.000.000,00
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota Kalurahan
Rp 1.522.000.000,00 Rp 1.522.000.000,00
100%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 2.068.915.070,57 Rp 2.878.886.825,66
71.87%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 829.277.250,00 Rp 1.878.885.250,00
44.14%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 223.571.950,00 Rp 443.175.000,00
50.45%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 313.960.200,00 Rp 692.725.000,00
45.32%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 141.000.000,00 Rp 304.602.066,00
46.29%