Desa Trirenggo, Bantul merupakan salah satu dari 16 Desa Mandiri Lestari yang dibentuk Yayasan Damandiri, sebagai desa model atau percontohan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Selain desa Trirenggo, juga telah berdiri Desa Mandiri Lestari Argomulyo, Bantul, desa Madura, Cilacap, desa Samiran, Boyolali, desa Pesantunan, Brebes
Ketua Yayasan Damandiri Subiakto Tjakrawerdaya mengapresiasi perkembangan desa Trirenggo sebagai desa percontohan binaan Yayasan Damandiri di Kabupaten Bantul.
Sejak dikukuhkan sebagai Desa Mandiri Lestari pada Maret lalu, berbagai program pemberdayaan di desa Trirenggo Bantul dinilai telah mulai dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Walaupun belum lama tapi sudah mulai dirasakan manfaatnya,” ujarnya saat acara peninjauan serta Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Yayasan Damandiri dengan KUD Gemahripah dan unit Tabur Puja, Senin (31/10/2017).
Subiakto mencontohkan di bidang kesehatan, adanya bantuan dari Yayasan Damandiri, berupa alat pengukur kolesterol membuat pelayanan kegiatan posyandu semakin baik. Dimana semakin banyak warga khususnya lansia datang dan mengecek kondisi kesehatan masing-masing.
Begitu juga dalam kegiatan balita. Adanya bantuan berupa alat permainan dan peraga diketahui semakin membuat anak-anak tertarik untuk datang ke posyandu, dan menimbang berat badannya. Di bidang pendidikan, proses pengajaran PAUD juga meningkat kualitasnya, setelah dilakukan pelatihan bagi guru-guru di seluruh desa Trirenggo.
“Di bidang lingkungan, rumah warga yang sebelumnya tidak layak juga sudah dibangun melalui program bedah rumah. Tak hanya itu, mereka juga diberikan modal untuk membuka usaha berupa warung kecil-kecilan. Kita bantu displaynya seperti apa. Bahkan dampingi bagaimana membuat pembukuan secara sederhana,” ungkapnya.
“Tahun depan akan ada APBD penyertaan modal pada Koperasi. Ini merupakan wujud apresiasi dan dukungan penuh Bupati Bantul pada koperasi. Karena koperasi diharapkan bisa mengentaaskan kemiskinan,” ujar Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Bantul, Sulistyanto.
Sulistyanto yang hadir dalam acara peresmian sekaligus penandatanganan kerja sama antara KUD Gemahripah Trirenggo dan Yayasan Damandiri, Senin, mengaku yakin penyertaan modal pada koperasi akan bisa memberikan keuntungan yang nantinya menambah PAD.
“Jika jalan, nanti dana desa bisa disertakan disana. Karena kalau SHU koperasi tinggi, berarti pendapatan asli desa juga akan tinggi. Saya yakin dan optimis. Kita harapkan lewat koperasi ini nantinya bisa menumbuhkan usaha baru di masyarakat,” katanya.
Sementara itu Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaya, menyambut baik upaya pemerintah daerah Bantul tersebut. Ia menilai hal itu berarti Yayasan Damandiri telah berhasil memberikan inspirasi dan motivasi pada pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan melalui koperasi.
“Saya sangat gembira program kita mendapatkan penghargaan, dan pemerintah melihat positif program kita. Semoga ini bisa diikuti daerah lainnya,” katanya. (cendananews.com)