Terselip Filosofi di Balik Semangkuk Bubur Lemu

22 Januari 2020
Administrator
Dibaca 29 Kali
Terselip Filosofi di Balik Semangkuk Bubur Lemu

Terselip filosofi di balik semangkuk bubur lemu, atau yang disebut oleh masyarakat Jawa sebagai jenang lemu. "Dari kacamata sosiologi, jenang (bubur) adalah makanan tradisional yang tak terperangkap dalam kasta sosial.

jenang (bubur) adalah makanan tradisional yang tak terperangkap dalam kasta sosial. Dari keluarga raja, priyayi, hingga wong cilik sama-sama memakai jenang untuk dikonsumsi dan sebagai sesaji.

jenang atau bubur sukses melebur di kehidupan masyarakat. Jenang bukan milik satu golongan saja. Padahal bukan rahasia jika makanan, khususnya di zaman lampau, menjadi simbol pembeda status antara golongan bangsawan dan rakyat biasa. Jenang yang merupakan makanan asli Nusantara adalah simbol kesederhanaan. Bahan untuk membuatnya berasal dari lingkungan sekitar, tanpa harus impor, dan diolah dengan cara sederhana. Jenang biasa disajikan di atas takir atau daun pisang yang dipetik di pekarangan rumah.